Jakarta – Beberapa waktu lalu, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, di bawah kepemimpinan Eddy Wijaya, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan mengadakan kunjungan ke RPTRA Beringin Indah di Rawamangun, Jakarta Timur. Kunjungan ini bukan sekadar kegiatan sosial biasa, tetapi bagian dari acara Monitoring dan Evaluasi Program Stunting di wilayah Kecamatan Pulo Gadung. Kehadiran Eddy Wijaya bersama timnya menegaskan komitmen yayasan ini dalam memperjuangkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam menangani masalah stunting pada anak-anak.
Di tengah acara tersebut, Eddy Wijaya berdiskusi dengan Dr. dr. Lianda Tamara, Sp.A, seorang dokter anak dari Rumah Sakit Antam Medika yang aktif dalam program ini. dr. Lianda berbagi cerita bagaimana dirinya terlibat dalam program kerja sama antara rumah sakit dan puskesmas Pulo Gadung. Program ini awalnya bertujuan membina kader posyandu untuk menangani kasus stunting, namun berkembang menjadi upaya edukasi yang lebih luas, mencakup pentingnya ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI.
dr. Lianda mengungkapkan fakta mengejutkan, bahwa salah satu penyebab utama stunting adalah kurangnya pengetahuan orang tua. Dalam studi singkat yang dilakukannya, ia menemukan bahwa 80 persen orang tua memiliki informasi yang keliru tentang pemberian makanan kepada anak. Kondisi ini memotivasi Dr. Lianda untuk terus memberikan edukasi yang tepat, sebab pola makan yang benar sangat menentukan masa depan anak-anak, khususnya dalam 1000 hari pertama kehidupan.
Eddy Wijaya, dengan rasa ingin tahu yang mendalam, juga bertanya apakah kondisi gizi anak dalam kandungan turut memengaruhi risiko stunting. dr. Lianda menjelaskan bahwa masyarakat sering kali memiliki persepsi keliru bahwa makanan sehat harus mahal. Padahal, yang paling penting adalah kecukupan gizi, terutama protein hewani dan lemak. Ia menekankan pentingnya ibu hamil mengonsumsi makanan bergizi sejak masa kehamilan untuk memastikan anak tumbuh dengan optimal.
Tidak hanya berhenti pada edukasi, dr. Lianda memuji langkah puskesmas Pulo Gadung yang terus melakukan monitoring dan evaluasi. Edukasi saja tidak cukup tanpa pemantauan terhadap berat dan tinggi badan anak secara berkala. Pendekatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara berbagai pihak mampu menghasilkan solusi yang konkret dan berkelanjutan.
Melalui upaya bersama seperti yang dilakukan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dan puskesmas, harapan akan generasi bebas stunting semakin nyata. Kerja sama ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara berbagai pihak mampu menghasilkan solusi yang konkret dan berkelanjutan. Mari kita jadikan momen ini sebagai inspirasi untuk terus berkontribusi, karena setiap langkah kecil kita adalah fondasi bagi masa depan anak bangsa.