Perjuangan YKAKI Membangun Harapan Anak Penderita Kanker di Indonesia

Perjuangan YKAKI Membangun Harapan Anak Penderita Kanker di Indonesia

Jakarta – Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) didirikan pada 1 November 2006 oleh Aniza M. Santosa dan Ira Soelistyo. YKAKI terinspirasi dari pengalaman Ira Soelistyo. Ira, yang pernah merawat anaknya yang menderita kanker di Ronald McDonald House Charities, sebuah rumah singgah di Belanda, merasa terdorong untuk menciptakan fasilitas serupa di Indonesia.

Aniza M. Santosa menjelaskan bahwa mayoritas anak-anak yang tinggal di YKAKI berasal dari luar provinsi Jakarta. Mereka menderita berbagai jenis kanker, seperti leukimia, kanker mata, kanker otak, dan kanker tulang. Saat ini, YKAKI menampung sekitar 25 anak beserta pendampingnya.

YKAKI kini telah berkembang pesat dengan memiliki 7 cabang di berbagai kota, yaitu Bandung, Surabaya, Jogja, Manado, Semarang, Makassar, dan Riau. Dengan fasilitas yang lebih memadai, YKAKI kini dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anak-anak penderita kanker dan keluarga mereka.

Kunjungan dan aksi bakti sosial Yayasan Wijaya Peduli Bangsa ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan, tetapi juga merupakan cermin nyata dari semangat kepedulian yang harus terus tumbuh di masyarakat. Semoga inisiatif seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam mendukung perjuangan melawan kanker dan memberikan senyum pada wajah anak-anak yang membutuhkan.

Menebar Tawa dan Bahagia di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

Menebar Tawa dan Bahagia di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)

Jakarta – Pada 4 Februari 2025, dalam momentum peringatan Hari Kanker Sedunia dan diikuti dengan peringatan Hari Kanker Anak Sedunia pada 15 Februari, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa melaksanakan aksi bakti sosial yang penuh inspirasi. Dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, Eddy Wijaya, turun langsung untuk menyampaikan dukungan dan kepeduliannya kepada para pejuang kecil yang tengah menghadapi kanker.

Kegiatan bakti sosial tersebut berlangsung di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), sebuah lembaga yang telah berdiri sejak tahun 2006 dan telah dikenal sebagai rumah harapan bagi anak-anak penderita kanker. Di YKAKI, terdapat sekitar 25 anak yang selama proses perawatan selalu didampingi oleh orang tua mereka. Mayoritas anak yang dirawat di sana menderita leukemia, sedangkan sebagian lainnya menghadapi kanker mata dan kanker tulang.

Dalam upaya meringankan beban keluarga dan memberikan semangat baru kepada para pasien kecil, Eddy Wijaya secara langsung menyumbangkan paket sembako. Bantuan yang diberikan meliputi berbagai kebutuhan pokok, seperti sirup, kurma, minyak goreng, kecap, garam, tepung, serta snack untuk anak-anak. Melalui donasi tersebut, YWPB berharap dapat membawa keceriaan dan mendorong semangat para anak dalam melawan penyakitnya.

Acara bakti sosial yang berlangsung pada Senin, 10 Februari 2025, semakin meriah dengan kehadiran anak-anak dari Sekolah Alam Indonesia Cibinong. Keterlibatan mereka memberikan nuansa kebersamaan yang hangat dan penuh keceriaan. Selain perawatan medis, YKAKI juga telah memfasilitasi anak-anak penderita kanker dengan antar-jemput ke rumah sakit, penyediaan tempat tinggal yang layak, dan pemberian makanan yang bergizi. Tak hanya itu, YKAKI juga menyediakan program pendidikan melalui sekolah yang ada di lingkungan lembaga, sehingga para anak tetap dapat menuntut ilmu meskipun tengah menjalani perawatan.

YKAKI telah mengembangkan jangkauannya dengan membuka 8 cabang di berbagai kota di Indonesia, sebagai upaya untuk memberikan akses perawatan yang lebih luas bagi anak-anak penderita kanker. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, harapan untuk menciptakan lingkungan yang peduli dan penuh kasih bagi para pejuang kanker semakin nyata.

Kunjungan dan aksi bakti sosial ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan, tetapi juga merupakan cermin nyata dari semangat kepedulian yang harus terus tumbuh di masyarakat. Semoga inisiatif seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam mendukung perjuangan melawan kanker dan memberikan senyum pada wajah anak-anak yang membutuhkan.

Dukungan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Untuk Korban Kebakaran Pasar Jiung

Dukungan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Untuk Korban Kebakaran Pasar Jiung

Jakarta – Yayasan Wijaya Peduli Bangsa kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang terdampak musibah. Kali ini, tim yayasan melakukan kunjungan ke salah satu korban kebakaran di Pasar Jiung, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kebakaran terjadi pada Selasa, 10 Desember 2024, di permukiman padat penduduk di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran. Musibah ini menghanguskan beberapa rumah dan menyebabkan sejumlah keluarga kehilangan tempat tinggal serta harta benda mereka. Salah satu keluarga yang terdampak adalah keluarga Bapak Dwi, yang rumahnya turut terbakar dalam insiden tersebut.

Sebagai bentuk kepedulian, pada 27 Desember 2024, tim Yayasan Wijaya Peduli Bangsa turun langsung ke lokasi untuk memberikan bantuan kepada keluarga Bapak Dwi. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai sebesar Rp2.500.000 untuk meringankan beban mereka dalam menghadapi situasi sulit ini.

Selain memberikan bantuan, tim yayasan juga berbincang dengan warga sekitar untuk mendengar langsung kondisi dan kebutuhan mereka pasca kebakaran. Kehadiran tim disambut dengan hangat oleh warga setempat, yang mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan kepedulian yang diberikan.

Dengan adanya aksi nyata seperti ini, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa berharap dapat terus menginspirasi banyak pihak untuk bersama-sama membantu mereka yang sedang menghadapi kesulitan. Kepedulian dan solidaritas adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih kuat dan saling mendukung.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Jawab Tantangan Hari Gizi dan Makanan Nasional

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Jawab Tantangan Hari Gizi dan Makanan Nasional

Jakarta – Setiap tanggal 25 Januari, Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional sebagai momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan masyarakat. Hari Gizi Nasional bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum refleksi bagi seluruh elemen bangsa untuk terus berkontribusi dalam memperbaiki kondisi gizi masyarakat. Gizi yang baik sejak dini menjadi kunci utama dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Dengan mengusung semangat kolaborasi, berbagai pihak diharapkan dapat bersinergi dalam mengatasi masalah gizi, termasuk stunting, yang masih menjadi tantangan besar bagi bangsa ini. Hari Gizi Nasional mengingatkan kita bahwa upaya perbaikan gizi harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial sepanjang tahun 2024, khususnya dalam program monitoring stunting di Kecamatan Pulo Gadung. Yayasan ini bekerja sama dengan Lurah, Camat Pulo Gadung, dan dokter dari Rumah Sakit Antam untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kondisi gizi anak-anak di wilayah tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta mencari solusi dalam menekan angka stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Indonesia.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa memiliki komitmen tinggi dalam membantu masyarakat mendapatkan akses terhadap informasi dan fasilitas kesehatan yang memadai. Tidak hanya melakukan pemantauan, yayasan ini juga memberikan bantuan susu bubuk dan vitamin, serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat, gizi seimbang, dan pola asuh yang tepat untuk mencegah stunting. Melalui program ini, yayasan berupaya menggugah kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak mereka, karena masa depan bangsa sangat bergantung pada tumbuh kembang generasi muda yang sehat dan cerdas.

Dengan prinsip bahwa langkah kecil kita hari ini dapat menjadi fondasi bagi masa depan anak bangsa, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa terus berinovasi dalam menjalankan berbagai program sosialnya. Selain monitoring stunting, yayasan ini juga melakukan berbagai bentuk bantuan lainnya, seperti pemberian makanan bergizi kepada anak-anak dan ibu hamil, serta penyuluhan tentang pentingnya kebersihan dan sanitasi dalam mendukung pertumbuhan yang optimal.

Program anti-stunting yang dijalankan oleh Yayasan Wijaya Peduli Bangsa memberikan harapan baru bagi masyarakat, khususnya di Kecamatan Pulo Gadung. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, tenaga medis, maupun masyarakat, diharapkan angka stunting di wilayah ini dapat terus menurun. Lebih dari sekadar membantu secara langsung, yayasan ini juga berperan dalam membangun kesadaran kolektif bahwa masalah gizi dan kesehatan adalah tanggung jawab bersama.

Hari Gizi Nasional menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan stunting dan masalah gizi lainnya tidak boleh berhenti pada satu hari perayaan saja, tetapi harus menjadi upaya yang terus menerus dilakukan sepanjang tahun. Yayasan Wijaya Peduli Bangsa telah menunjukkan bahwa dengan kepedulian, aksi nyata, dan kerja sama yang baik, perubahan positif dapat tercipta dalam masyarakat. Dengan semangat yang tidak pernah padam, yayasan ini terus melangkah membawa harapan baru dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia.

Upaya Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Dalam Mewujudkan Masyarakat Sehat & Sejahtera | Episode 25 – 30

Upaya Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Dalam Mewujudkan Masyarakat Sehat & Sejahtera | Episode 25 – 30

Jakarta – Yayasan Wijaya Peduli Bangsa terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sepanjang tahun 2024. Salah satu momen yang sangat menyentuh adalah kunjungan ke keluarga bayi kembar lima di Indramayu. Kehadiran yayasan memberikan dukungan moral dan material kepada keluarga tersebut, yang menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Langkah ini membuktikan bahwa kepedulian dapat menjadi solusi di tengah tantangan kehidupan.

Tidak hanya itu, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa juga fokus pada peningkatan sanitasi masyarakat. Melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yayasan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menyediakan fasilitas sanitasi yang lebih baik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan mencegah penyebaran penyakit akibat lingkungan yang kurang higienis.

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya, Eddy Wijaya selaku Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa menerima penghargaan dari Camat Pulogadung, Syarifudin Chandra, A.P., M.P.A dalam acara Deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Acara tersebut juga disaksikan langsung Plt. Walikota Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainah.

Penghargaan ini menjadi simbol pengakuan atas kerja keras yang telah dilakukan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dalam berbagai bidang sosial. Dengan semangat yang terus menyala, yayasan berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan panjangnya dalam membawa harapan dan perubahan positif bagi masyarakat Indonesia.

Kilas Balik Dedikasi dan Komitmen Yayasan Wijaya Peduli Bangsa di Tahun 2024 | Episode 1 – 11

Kilas Balik Dedikasi dan Komitmen Yayasan Wijaya Peduli Bangsa di Tahun 2024 | Episode 1 – 11

Jakarta – Sepanjang tahun 2024, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, di bawah kepemimpinan Eddy Wijaya, terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan dampak positif di berbagai lapisan masyarakat. Melalui beragam kegiatan sosial, yayasan ini hadir untuk memberikan harapan, kebahagiaan, dan solusi nyata bagi mereka yang membutuhkan. Kali ini adalah kilas balik dari beberapa rangkaian kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh Yayasan Wijaya Peduli Bangsa sepanjang tahun 2024.

Salah satu kegiatan yang sangat menyentuh hati adalah kunjungan ke TPST Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat. Dalam kegiatan ini, yayasan menabur kasih kepada masyarakat yang hidup dan bekerja di tengah tumpukan sampah. Selain itu, anak-anak di Pondok Si Boncel juga merasakan kehangatan. Kehadiran yayasan di tempat ini membawa semangat baru bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian dan dukungan.

Tidak hanya itu, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa juga memanfaatkan momentum Ramadan untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat luas. Yayasan memberikan ribuan paket takjil kepada masyarakat yang menjalankan ibadah puasa. Program ini dilanjutkan dengan ‘Jumat Berkah yang ditujukan bagi para janda dan anak yatim piatu, serta dukungan bagi para ojol dan kurir online sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka.

Salah satu momen berharga lainnya adalah kolaborasi Eddy Wijaya bersama Kejaksaan Agung untuk menyelesaikan kasus pencurian sepeda secara Restorative Justice. Kasus ini sempat viral di Pringsewu, Lampung, dan mencerminkan komitmen yayasan dalam menghadirkan solusi yang manusiawi serta berlandaskan keadilan. Langkah ini tidak hanya memberikan keadilan, tetapi juga membuka kesempatan baru bagi individu yang terlibat untuk memperbaiki kehidupannya.

Rangkaian kegiatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa Yayasan Wijaya Peduli Bangsa tidak hanya berbicara soal kepedulian, tetapi juga beraksi untuk menciptakan perubahan. Dengan fokus pada berbagai kelompok masyarakat, mulai dari anak-anak hingga pekerja keras seperti ojol, yayasan ini terus menghadirkan nilai-nilai kebaikan. Semoga dedikasi Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dapat menginspirasi banyak pihak untuk turut berbagi dan peduli kepada sesama.

Melangkah ke tahun 2025, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa berkomitmen untuk terus melebarkan sayapnya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, mereka optimis untuk melanjutkan misi kemanusiaan yang lebih besar dan bermakna.

Nyalakan Terang dan Harapan di Panti Asuhan Tanjung Barat

Nyalakan Terang dan Harapan di Panti Asuhan Tanjung Barat

Jakarta – Dalam semangat Natal yang penuh kasih, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, di bawah kepemimpinan Eddy Wijaya, memberikan kebahagiaan bagi anak-anak di Panti Asuhan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Panti asuhan ini telah berdiri sejak 1947 dan berada di bawah naungan Gereja Kristen Pasundan. Dengan sekitar 30 anak asuh yang didampingi oleh delapan orang pengasuh, panti ini menjadi tempat perlindungan sekaligus harapan bagi anak-anak yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian.

Dalam kegiatan bakti sosial yang menghangatkan hati ini, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa berkolaborasi dengan Amelia Achmad Yani. Dukungan ini diakui oleh Mercy Lona, Sekretaris Yayasan Gereja Kristen Pasundan, sebagai wujud nyata cinta kasih yang memberikan kebahagiaan bagi anak-anak panti. Sukacita Natal yang terasa semakin bermakna dengan kehadiran para donatur dan relawan ini menjadi pengingat akan pentingnya berbagi di tengah berkat yang kita miliki.

Yulia Rikin, salah satu pengasuh di Panti Asuhan Tanjung Barat, menceritakan bagaimana panti ini menjadi rumah bagi berbagai latar belakang anak, mulai dari yatim piatu hingga mereka yang ditelantarkan atau dititipkan karena kesulitan ekonomi keluarga. Komitmen panti untuk mendidik anak-anak hingga SMA atau SMK menunjukkan tekad mereka untuk memberikan masa depan yang lebih cerah. Bahkan setelah anak-anak lulus, pihak panti terus memantau dan membantu mereka menemukan jalan kehidupan, baik untuk melanjutkan pendidikan, bekerja, maupun kembali ke keluarga.

Dalam kesehariannya, panti asuhan ini bukan hanya mendidik secara akademik tetapi juga membentuk karakter anak-anak melalui kegiatan spiritual, rutinitas gotong royong, dan pengawasan mental. Dengan bantuan dari donatur, panti juga memberikan bimbingan belajar tambahan untuk anak-anak kelas 9 dan menyediakan les privat jika diperlukan. Semua ini bertujuan agar anak-anak mendapatkan bekal terbaik untuk menghadapi masa depan mereka.

Ibu Yulia mengungkapkan tantangan terbesar adalah perubahan sikap anak-anak yang mulai beranjak dewasa. Namun, dengan kasih sayang dan pendekatan yang penuh pengertian, panti terus berusaha memberikan yang terbaik. Harapan Yulia adalah agar anak-anak di panti tidak hanya memiliki masa depan yang cerah, tetapi juga merasakan kasih sayang yang tulus dari para pengasuh dan orang-orang yang hadir dalam hidup mereka.

Natal tahun ini menjadi pengingat indah akan pentingnya berbagi. Yayasan Wijaya Peduli Bangsa telah menunjukkan bahwa di tengah kesibukan, selalu ada ruang untuk menyalakan harapan bagi mereka yang membutuhkan. Semoga semangat kasih ini terus menyala dan menginspirasi kita semua untuk berbagi, tidak hanya di hari raya tetapi di setiap kesempatan dalam hidup.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Hadirkan Sukacita Natal di Panti Asuhan Tanjung Barat

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Hadirkan Sukacita Natal di Panti Asuhan Tanjung Barat

Jakarta – Yayasan Wijaya Peduli Bangsa kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu sesama dengan menggelar kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dipimpin oleh Eddy Wijaya, yayasan ini membawa kehangatan dan sukacita bagi anak-anak yang tinggal di panti asuhan yang telah berdiri sejak 1947. Panti ini bernaung di bawah Gereja Kristen Pasundan dan menjadi rumah bagi sekitar 30 anak yang semuanya bersekolah di lingkungan sekitar, didampingi oleh delapan orang pengasuh penuh dedikasi.

Bakti sosial kali ini menjadi lebih spesial karena melibatkan kolaborasi dengan DRX Group yang dipimpin oleh Kash Topan. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi antara berbagai pihak dalam memberikan perhatian dan cinta kepada anak-anak yang membutuhkan. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa materi, tetapi juga kegiatan yang menghadirkan keceriaan bagi anak-anak di Panti Asuhan Tanjung Barat.

Dalam kesempatan ini, Mercy Lona, selaku Sekretaris Yayasan Gereja Kristen Pasundan, menyampaikan rasa terima kasihnya. Beliau mengapresiasi Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dan DRX Group yang telah menjadi saluran berkat bagi anak-anak panti. “Kehadiran Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dan DRX Group menambah sukacita Natal bagi kami semua,” ujar Mercy dengan penuh rasa syukur.

Tidak hanya membawa bantuan, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa juga mengajak anak-anak bermain games yang interaktif dan seru. Kegiatan ini membuat suasana menjadi lebih hidup dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi anak-anak. Tawa ceria dan senyuman yang terpancar dari wajah mereka menjadi bukti nyata bahwa kehadiran yayasan membawa kebahagiaan di tengah kehidupan mereka.

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah kecil dapat memberikan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan. Dengan terus berbagi dan peduli, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa meneguhkan komitmennya untuk menjadi cahaya di tengah masyarakat, memberikan harapan, dan menghadirkan sukacita bagi yang membutuhkan.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Raih Penghargaan

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Raih Penghargaan

Jakarta – Eddy Wijaya selaku Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa menerima penghargaan dari Camat Pulogadung, Syarifudin Chandra, A.P., M.P.A dalam acara Deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2024). Acara tersebut juga disaksikan langsung Plt. Walikota Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainah.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dinilai telah ikut berperan aktif dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, terutama di wilayah RT 04 RW 11 Kelurahan Kayuputih, Jakarta Timur dengan membangun septic tank di 15 rumah yang sebelumnya membutuhkan fasilitas sanitasi layak.

Dalam kata sambutannya, Plt. Walikota Jakarta Timur, Iin Mutmainah menyampaikan, keberhasilan Deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ini merupakan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan kegiatan sosial yang dilakukan pihak swasta. “Diharapkan setelah STBM tidak ada lagi penyakit bawaan seperti diare, dbd, dan lain sebagainya,” ujar Iin Mutmainah.

Penduduk Jakarta Timur menyumbang jumlah penduduk terbesar di jakarta. Menurut data kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), pada pertengahan 2024, penduduk di Jakarta Timur berjumlah 3,31 juta jiwa atau sebesar 29.23 persen dari total penduduk Jakarta.

Eddy Wijaya selaku Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa merasa berterima kasih mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur. Menurut Eddy Wijaya, apresiasi tersebut semakin memacu Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk terus melakukan kegiatan sosial kepada masyarakat.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Syarfudin selaku Kepala Camat Pulogadung atas apresiasinya. Yayasan Wijaya Peduli Bangsa akan terus melakukan aksi sosial kepada masyarakat,” ujar Eddy Wijaya usai diberikan penghargaan.

Sejumlah kegiatan sosial sudah dilakukan Yayasan Peduli Bangsa, seperti memberikan bantuan paket sembako kepada warga di TPST Bantar Gebang, para lansia di daerah Jakarta Pusat, Panti Asuhan Si Boncel Jagakarsa di Jakarta Selatan, ikut dalam program monitoring stunting di Kecamatan Pulo Gadung, dan masih banyak kegiatan sosial lainnya yang dilakukan secara rutin oleh Yayasan Wijaya Peduli Bangsa.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa berkomitmen untuk fokus pada tindakan nyata dan solusi berkelanjutan serta turut berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Eddy Wijaya juga berharap, apa yang dilakukan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami ada karena peduli dengan Bangsa Indonesia. Kami terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang layak dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Eddy Wijaya.

Cinta Tanpa Batas untuk Penyandang Disabilitas Ganda

Cinta Tanpa Batas untuk Penyandang Disabilitas Ganda

Jakarta – Penyandang disabilitas ganda adalah mereka yang menghadapi tantangan fisik sekaligus mental. Mereka adalah kelompok yang sering terlupakan. Kehadiran mereka kerap luput dari perhatian masyarakat, bahkan keluarga terdekat. Untuk memperingati Hari Disabilitas International yang jatuh pada 3 Desember, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa mengambil langkah nyata dengan mengunjungi Wisma Tuna Ganda Palsigunung di Cimanggis, Depok, untuk berbagi kasih dan perhatian.

Dalam kunjungan ini, Kristanti selaku Kepala Wisma Tuna Ganda, menyampaikan tantangan besar dalam merawat penyandang disabilitas ganda. Ia menjelaskan bahwa anak-anak di bawah usia 10 tahun atau balita lebih mudah dididik dan ditangani dibandingkan yang telah berusia di atas 20 tahun. Oleh karena itu, Wisma Tuna Ganda kini fokus menampung anak-anak balita, yang mayoritas berasal dari dinas sosial atau bakti sosial, sementara mereka yang memiliki keluarga cenderung tidak diterima lagi karena banyaknya orangtua yang melupakan tanggung jawab terhadap anak-anak mereka.

Kunjungan ini menjadi momen berharga bagi Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk menunjukkan bahwa kepedulian sejati tidak mengenal batas. Anak-anak di Wisma Tuna Ganda membutuhkan lebih dari sekadar tempat tinggal; mereka membutuhkan cinta, perhatian, dan dukungan untuk menghadapi tantangan hidup mereka.

Dalam setiap interaksi, senyuman dan tawa kecil dari anak-anak penyandang disabilitas ganda menjadi pengingat betapa berharganya kasih yang tulus. Mereka mengajarkan kita tentang arti kekuatan, keberanian, dan ketulusan dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

Bagi Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, kunjungan ini bukanlah akhir dari perjuangan. Komitmen untuk terus membantu mereka yang kurang beruntung adalah bagian dari misi besar untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan kebahagiaan.