Harapan Baru dari Program Anti-Stunting Yayasan Wijaya Peduli Bangsa

Harapan Baru dari Program Anti-Stunting Yayasan Wijaya Peduli Bangsa

Jakarta – Stunting bukan sekadar masalah kesehatan, akan tetapi ancaman bagi masa depan generasi muda Indonesia. Dengan kesadaran akan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi persoalan ini, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa yang dipimpin oleh Eddy Wijaya menginisiasi langkah nyata melalui program Monitoring dan Evaluasi Stunting di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Kegiatan yang berlangsung di RPTRA Beringin Indah, Rawamangun, Jakarta Timur, ini tidak hanya sekadar mendata atau mengevaluasi, tetapi juga membangun harapan baru bagi banyak keluarga. Respon positif dari masyarakat adalah bukti bahwa program ini memberikan dampak nyata.

Wiwin, seorang ibu dari peserta program, membagikan ceritanya dengan penuh haru. Sang anak, yang sebelumnya belum bisa berjalan, kini mulai menunjukkan perkembangan menggembirakan. “Anak saya belum bisa jalan, tapi sekarang sudah bisa tengkurap. Berat badannya pun mulai naik,” ungkapnya dengan senyum.

Sementara itu, Agung, orang tua lain yang anaknya ikut serta, mengungkapkan perubahan besar yang ia saksikan. “Anak saya jadi lebih aktif setelah ikut program ini. Program ini sangat membantu, dan saya berharap bisa terus berjalan,” ujarnya penuh semangat, seraya menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dan pihak Kecamatan Pulo Gadung.

Tidak hanya itu, Tini, seorang ibu yang baru mengetahui bahwa anaknya mengalami kekurangan berat badan, juga merasakan manfaat besar dari program ini. “Saya sangat terbantu. Terima kasih kepada Yayasan Wijaya Peduli Bangsa yang peduli pada kami,” katanya dengan tulus.

Eddy Wijaya, dalam kepemimpinannya, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menangani stunting. “Kami percaya, investasi terbaik adalah pada anak-anak kita. Mereka adalah harapan bangsa, dan memastikan mereka tumbuh sehat adalah tanggung jawab kita bersama,” ucapnya.

Dukungan dari Yayasan Wijaya Peduli Bangsa bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga pendampingan yang menyentuh aspek psikologis dan edukasi orang tua. Program ini menanamkan harapan baru, bahwa dengan komitmen yang serius, perubahan besar dapat terjadi bahkan dalam situasi yang penuh tantangan.

Program seperti ini adalah contoh nyata bagaimana kerja sama antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat bisa menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Harapan besar tertanam di hati para orang tua peserta program, bahwa inisiatif ini dapat terus berjalan dan menjangkau lebih banyak keluarga yang membutuhkan.

Bagi Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, ini bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang untuk menciptakan generasi bebas stunting. Melalui kolaborasi, dedikasi, dan aksi nyata, masa depan yang lebih cerah untuk anak-anak Indonesia dapat terwujud. Mari bersama-sama mendukung perjuangan ini, karena setiap langkah kecil yang diambil hari ini adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih baik.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa: Langkah Kecil Kita Adalah Fondasi Masa Depan Anak Bangsa

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa: Langkah Kecil Kita Adalah Fondasi Masa Depan Anak Bangsa

Jakarta – Beberapa waktu lalu, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, di bawah kepemimpinan Eddy Wijaya, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan mengadakan kunjungan ke RPTRA Beringin Indah di Rawamangun, Jakarta Timur. Kunjungan ini bukan sekadar kegiatan sosial biasa, tetapi bagian dari acara Monitoring dan Evaluasi Program Stunting di wilayah Kecamatan Pulo Gadung. Kehadiran Eddy Wijaya bersama timnya menegaskan komitmen yayasan ini dalam memperjuangkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam menangani masalah stunting pada anak-anak.

Di tengah acara tersebut, Eddy Wijaya berdiskusi dengan Dr. dr. Lianda Tamara, Sp.A, seorang dokter anak dari Rumah Sakit Antam Medika yang aktif dalam program ini. dr. Lianda berbagi cerita bagaimana dirinya terlibat dalam program kerja sama antara rumah sakit dan puskesmas Pulo Gadung. Program ini awalnya bertujuan membina kader posyandu untuk menangani kasus stunting, namun berkembang menjadi upaya edukasi yang lebih luas, mencakup pentingnya ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI.

dr. Lianda mengungkapkan fakta mengejutkan, bahwa salah satu penyebab utama stunting adalah kurangnya pengetahuan orang tua. Dalam studi singkat yang dilakukannya, ia menemukan bahwa 80 persen orang tua memiliki informasi yang keliru tentang pemberian makanan kepada anak. Kondisi ini memotivasi Dr. Lianda untuk terus memberikan edukasi yang tepat, sebab pola makan yang benar sangat menentukan masa depan anak-anak, khususnya dalam 1000 hari pertama kehidupan.

Eddy Wijaya, dengan rasa ingin tahu yang mendalam, juga bertanya apakah kondisi gizi anak dalam kandungan turut memengaruhi risiko stunting. dr. Lianda menjelaskan bahwa masyarakat sering kali memiliki persepsi keliru bahwa makanan sehat harus mahal. Padahal, yang paling penting adalah kecukupan gizi, terutama protein hewani dan lemak. Ia menekankan pentingnya ibu hamil mengonsumsi makanan bergizi sejak masa kehamilan untuk memastikan anak tumbuh dengan optimal.

Tidak hanya berhenti pada edukasi, dr. Lianda memuji langkah puskesmas Pulo Gadung yang terus melakukan monitoring dan evaluasi. Edukasi saja tidak cukup tanpa pemantauan terhadap berat dan tinggi badan anak secara berkala. Pendekatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara berbagai pihak mampu menghasilkan solusi yang konkret dan berkelanjutan.

Melalui upaya bersama seperti yang dilakukan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dan puskesmas, harapan akan generasi bebas stunting semakin nyata. Kerja sama ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara berbagai pihak mampu menghasilkan solusi yang konkret dan berkelanjutan. Mari kita jadikan momen ini sebagai inspirasi untuk terus berkontribusi, karena setiap langkah kecil kita adalah fondasi bagi masa depan anak bangsa.

Komitmen Tinggi Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dalam Melawan Stunting di Kecamatan Pulo Gadung

Komitmen Tinggi Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dalam Melawan Stunting di Kecamatan Pulo Gadung

Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan masa depan anak-anak Indonesia, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa baru-baru ini mengadakan kunjungan inspiratif ke RPTRA Beringin Indah, Rawamangun, Jakarta Timur. Kunjungan ini menjadi bagian dari acara Monitoring dan Evaluasi Program Stunting di Kecamatan Pulo Gadung. Dipimpin langsung oleh Eddy Wijaya, Ketua Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, kegiatan ini memperlihatkan dedikasi yayasan dalam membantu mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius di wilayah tersebut.

Eddy Wijaya berbincang dengan Wakil Camat Kecamatan Pulo Gadung, Agus Purwanto, yang menjelaskan perkembangan program ini sejak peluncurannya. Di awal pendataan, terdapat 82 anak yang mengalami stunting. Namun berkat intervensi berkelanjutan, jumlah ini berhasil diturunkan menjadi 57 anak. Melalui pendekatan kolaboratif, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa bersama pemerintah dan mitra kesehatan berfokus untuk memperbaiki gizi dan memberikan perawatan khusus bagi balita yang membutuhkan.

Pihak puskemas kecamatan Pulo Gadung juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Antam Medika. Tidak hanya menangani kebutuhan medis, tim kesehatan dari rumah sakit ini juga memberikan edukasi kepada para orang tua tentang pentingnya pengolahan makanan dan asupan gizi yang tepat bagi anak-anak mereka. Edukasi yang diberikan diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya gizi dalam masa perkembangan balita, sekaligus mencegah terjadinya kasus stunting baru.

Dalam jangka panjang, program ini direncanakan akan mencakup pemantauan berkelanjutan bagi anak-anak yang terdampak. Agus Purwanto menjelaskan bahwa setiap balita yang mengalami stunting akan dipantau secara teratur melalui kunjungan langsung ke rumah mereka. Dengan adanya pemantauan langsung ini, diharapkan anak-anak bisa mendapatkan penanganan dini atas permasalahan gizi atau penyakit penyerta lainnya.

Selain itu, untuk memperkuat keberlanjutan program, kecamatan Pulo Gadung juga membentuk kader kesehatan yang terdiri dari anggota PKK di setiap kelurahan. Para kader ini memiliki peran penting dalam mengawasi dan mendampingi keluarga balita stunting, serta mengajak para orang tua membawa anak-anak mereka untuk pemeriksaan rutin di posyandu. Upaya ini memperlihatkan pentingnya sinergi antara yayasan, pemerintah, dan masyarakat dalam melawan stunting.

Komitmen Yayasan Wijaya Peduli Bangsa yang dikomandoi oleh Eddy Wijaya dalam program ini diharapkan menginspirasi banyak pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan generasi muda. Dengan langkah-langkah nyata dan kolaborasi yang kuat, yayasan ini terus berjuang demi tercapainya masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi anak-anak Indonesia.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Ikut Monitoring Stunting di Kecamatan Pulo Gadung

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Ikut Monitoring Stunting di Kecamatan Pulo Gadung

Jakarta – Beberapa waktu lalu, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa yang dipimpin oleh Eddy Wijaya, melakukan kunjungan penting ke RPTRA Beringin Indah di Rawamangun, Jakarta Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk acara Monitoring dan Evaluasi Program Stunting di wilayah Kecamatan Pulo Gadung bersama Yayasan Wijaya Peduli Bangsa. Kehadiran Eddy Wijaya dan timnya menunjukkan komitmen Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dalam memperjuangkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam mengatasi masalah stunting pada anak-anak.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Camat Kecamatan Pulo Gadung, Agus Purwanto, S.Sos., menyampaikan apresiasinya kepada Eddy Wijaya dan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa. Agus Purwanto mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan penuh yang diberikan yayasan dalam pelaksanaan program ini. “Berdasarkan laporan dari puskesmas, bulan Juli adalah bulan terakhir balita menerima bantuan makanan tambahan seperti susu. Meskipun anggaran terbatas,” ungkap Agus Purwanto.

Dr. Titta Gusni Salim, MARS., Kepala Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung, turut hadir dalam acara tersebut. Ia menjelaskan bahwa acara Monitoring dan Evaluasi Program Stunting dihadiri oleh 57 anak, menunjukkan keterlibatan aktif masyarakat dalam program ini. “Dengan adanya dukungan dari Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, kami dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat yang sangat krusial bagi pertumbuhan optimal anak-anak kami,” tambahnya.

Pada sambutan utamanya, Eddy Wijaya menekankan bahwa kesehatan anak-anak adalah investasi terbesar bagi masa depan bangsa. Ia menyatakan, “Masalah stunting bukan hanya soal angka statistik, tetapi menyangkut masa depan generasi penerus kita. Stunting menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.” Eddy menegaskan komitmen Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan tenaga kesehatan, guna memastikan penanganan stunting berjalan efektif dan berkelanjutan.

Selain itu, kehadiran Dr. dr. Lianda Tamara, Sp.A, seorang dokter anak dari RS Antam Medika, memberikan wawasan lebih dalam mengenai dampak stunting dan pentingnya program ini. Dr. Lianda menjelaskan bahwa stunting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti keterlambatan perkembangan fisik dan mental, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di masa dewasa. “Pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan sejak dini melalui pemberian nutrisi yang cukup dan lingkungan yang sehat,” jelasnya.

Program ini merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga sosial dan pemerintah dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. “Dengan terus bekerja sama, kita dapat memastikan setiap anak tumbuh sehat dan kuat, siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkas Eddy Wijaya.

Keberhasilan program ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, di bawah kepemimpinan Eddy Wijaya, menunjukkan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, kita dapat mengatasi masalah-masalah sosial yang kompleks. Semoga program ini dapat terus berkembang dan menjadi model bagi daerah lain dalam pemberantasan stunting dan peningkatan kesehatan anak-anak di Indonesia.

Langkah Nyata Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk Kehidupan Sehat di Kelurahan Kayu Putih

Langkah Nyata Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk Kehidupan Sehat di Kelurahan Kayu Putih

Jakarta – Di RW 11 Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kini telah membawa perubahan yang nyata bagi kehidupan warganya. Program ini berhasil menyelesaikan pembangunan septik tank di 15 rumah yang sebelumnya membutuhkan fasilitas sanitasi layak. Momentum penempelan stiker sebagai tanda selesainya pembangunan ini dihadiri oleh Wakil Camat Pulo Gadung, Agus Purwanto, S.Sos., dan Lurah Kayu Putih, Tuti Sugihastuti, SE., yang turut mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Yayasan Wijaya Peduli Bangsa.

Agus Purwanto mengapresiasi kontribusi besar dari Eddy Wijaya, Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, yang tak kenal lelah dalam mengupayakan kesejahteraan masyarakat. Melalui program STBM ini, Agus berharap Yayasan Wijaya Peduli Bangsa terus membawa manfaat luas bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, Agus juga mendoakan agar Eddy Wijaya beserta tim yayasan selalu diberikan kesehatan dan keberkahan, sehingga misi mulia mereka dapat terus berlanjut.

Lurah Kayu Putih, Tuti Sugihastuti, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada yayasan yang telah mendukung pembangunan fasilitas sanitasi yang sangat bermanfaat bagi warga. Baginya, program ini adalah langkah maju yang memungkinkan warga untuk menjalani hidup bersih dan sehat. Tuti juga berharap agar Yayasan Wijaya Peduli Bangsa terus berjaya dan dapat mendukung program-program lain yang menyentuh kehidupan masyarakat langsung.

Warga penerima bantuan, seperti Maman, May, Yuni, dan Darwati, tak henti-hentinya mengucapkan rasa terima kasih mereka. Program ini bukan hanya memenuhi kebutuhan sanitasi mereka, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara signifikan. Bagi mereka, bantuan ini adalah bentuk perhatian yang sangat bernilai, sehingga doa terbaik mereka sampaikan untuk kesuksesan dan kesehatan Eddy Wijaya serta seluruh tim di Yayasan Wijaya Peduli Bangsa.

Dukungan dari Yayasan Wijaya Peduli Bangsa telah memberikan lebih dari sekadar infrastruktur; yayasan ini menyebarkan harapan bahwa hidup layak dan sehat dapat diupayakan bersama. Program STBM ini adalah bukti nyata bahwa perubahan yang besar bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana yang berlandaskan ketulusan. Dengan adanya kepedulian yang nyata seperti ini, masyarakat pun terdorong untuk ikut serta menjaga lingkungan mereka agar tetap bersih dan sehat.

Program ini memberikan inspirasi bahwa kepedulian kepada sesama adalah investasi jangka panjang bagi masyarakat. Semoga Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dapat terus berkarya dalam misi sosialnya, dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam menciptakan perubahan positif. Aksi nyata seperti ini adalah langkah konkret menuju Indonesia yang lebih baik, dengan masyarakat yang lebih sehat dan kehidupan yang lebih sejahtera.

Upaya Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk Peningkatan Kesehatan Warga

Upaya Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk Peningkatan Kesehatan Warga

Jakarta – Yayasan Wijaya Peduli Bangsa kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan berkolaborasi bersama Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, dalam mendukung Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program ini diinisiasi untuk meningkatkan kondisi sanitasi di wilayah RT 04/RW 11 Kelurahan Kayu Putih, yang masih menghadapi tantangan besar dalam hal kesehatan lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, Eddy Wijaya berkesempatan berbincang langsung dengan dr. Titta Gusni Salim, Kepala Puskesmas Pulo Gadung. Ia menjelaskan pentingnya lima pilar utama STBM dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Kelima pilar tersebut meliputi stop buang air besar (BAB) sembarangan, cuci tangan dengan sabun, pengelolaan air minum yang aman, pengelolaan air limbah rumah tangga, dan pengelolaan sampah rumah tangga.

Menurut dr. Titta, salah satu permasalahan mendasar di Kelurahan Kayu Putih adalah banyak warga yang masih menggunakan air tanah untuk keperluan sehari-hari. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius karena air tanah yang digunakan kemungkinan besar sudah terkontaminasi akibat praktik buang air besar sembarangan yang masih dilakukan oleh beberapa warga. “Kontaminasi air tanah ini dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama karena mikroorganisme berbahaya yang bisa menyebar melalui air yang tercemar,” jelas dr. Titta.

Eddy Wijaya menyatakan komitmennya untuk memastikan kolaborasi antara Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dan Kelurahan Kayu Putih berjalan optimal. Harapannya, program sanitasi ini dapat mengatasi permasalahan kontaminasi air dan perilaku BAB sembarangan, yang selama ini menjadi tantangan besar bagi kesehatan warga. “Kolaborasi ini kami harapkan bisa memberikan solusi yang berkelanjutan bagi warga, terutama dalam hal sanitasi dan akses terhadap air bersih,” ungkap Eddy.

Lebih lanjut, dr. Titta juga menekankan pentingnya edukasi bagi warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengikuti praktik-praktik sanitasi yang benar. Kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dan air limbah rumah tangga dengan baik adalah kunci keberhasilan dari program STBM.

Kolaborasi Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dengan Kelurahan Kayu Putih merupakan contoh nyata bagaimana sinergi antara lembaga sosial dan pemerintahan lokal dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Program STBM yang dilaksanakan ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki kondisi sanitasi, tetapi juga untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan yang lebih baik. Eddy Wijaya berharap, melalui kerja sama ini, warga Kayu Putih dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta bebas dari penyakit yang berhubungan dengan sanitasi yang buruk.

Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa terus berupaya untuk hadir dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dari banyak program-program lain yang akan dilakukan oleh yayasan dalam memperbaiki kualitas hidup warga di berbagai wilayah.

Harapan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk Kesehatan Warga di Kelurahan Kayu Putih

Harapan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk Kesehatan Warga di Kelurahan Kayu Putih

Jakarta – Kesehatan masyarakat menjadi salah satu fokus utama yang diusung oleh Eddy Wijaya, Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, dalam setiap kegiatan sosialnya. Baru-baru ini, Eddy berkunjung ke Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, untuk membahas upaya peningkatan kualitas sanitasi di daerah tersebut. Bersama dengan Lurah Kelurahan Kayu Putih, Tuti Sugihastuti, Eddy menggali lebih dalam tentang kondisi sanitasi masyarakat dan langkah-langkah diambil untuk memperbaikinya.

Tuti Sugihastuti, yang telah tiga tahun menjabat sebagai Lurah, mengungkapkan bahwa meskipun daerah ini terlihat elite, ternyata masih ada banyak warga yang membutuhkan bantuan, terutama dalam hal kesehatan dan sanitasi. Dari 17 RW dan 179 RT di Kayu Putih, terdapat ratusan kepala keluarga yang belum memiliki akses ke Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Salah satunya adalah Pak Hartono, penerima bantuan septik tank, yang rumahnya dalam kondisi membutuhkan perhatian khusus.

Eddy Wijaya, melalui Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, berkomitmen untuk membantu memperbaiki kondisi sanitasi di RW 11. Yayasan ini berperan aktif dalam menyumbangkan material, sedangkan Lurah Tuti Sugihastuti mendukung dengan menyediakan pekerja melalui Program Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dalam pembangunan septik tank. Tidak hanya berhenti di RW 11, Eddy juga berusaha menggerakkan para pengusaha di sekitar Kayu Putih untuk turut memperhatikan masalah kesehatan masyarakat di wilayah ini.

Permasalahan sanitasi tidak hanya berkaitan dengan fasilitas fisik, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, terutama anak-anak. Tuti Sugihastuti menekankan bahwa sanitasi yang buruk dapat berkontribusi pada masalah stunting pada anak-anak. Selain membantu pembangunan sanitasi, pihak kelurahan juga memberikan makanan bergizi kepada anak-anak sebagai langkah preventif terhadap stunting.

Eddy Wijaya berharap agar sanitasi menjadi prioritas bagi pemimpin Jakarta yang akan datang. Menurutnya, program STBM harus diimplementasikan secara luas untuk mencegah masalah stunting, yang tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, tetapi juga bisa disebabkan oleh buruknya sanitasi. Dengan sanitasi yang baik, masyarakat dapat hidup lebih sehat, dan anak-anak tumbuh tanpa risiko stunting.

Melalui Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, Eddy Wijaya terus berupaya menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. Ia percaya bahwa kesehatan yang baik merupakan pondasi penting dalam membangun generasi yang kuat. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta adalah kunci untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas, tidak hanya di Kelurahan Kayu Putih, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia.

Komitmen Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk Kesehatan Masyarakat

Komitmen Yayasan Wijaya Peduli Bangsa untuk Kesehatan Masyarakat

Jakarta – Kesehatan dan sanitasi adalah dua hal penting yang seringkali diabaikan oleh sebagian masyarakat. Namun, bagi Eddy Wijaya, Ketua Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, hal ini menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dalam kunjungannya ke Kelurahan Kayu Putih, Eddy menunjukkan betapa pentingnya aksi nyata dalam memecahkan masalah sosial sesuai program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Kehadirannya disambut hangat oleh para tokoh penting di wilayah tersebut, termasuk Agus Purwanto, Wakil Camat Kecamatan Pulogadung; Tuti Sugihastuti, Lurah Kelurahan Kayu Putih; serta dr. Titta, Kepala Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Momen ini bukan hanya penyerahan septik tank pertama dari program STBM, tetapi juga simbol kerja sama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.

Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Ia berharap agar masyarakat lebih memahami betapa pentingnya sanitasi yang baik untuk mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.

Keteladanan yang ditunjukkan oleh Eddy Wijaya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa peran individu dan lembaga sosial dapat berkontribusi secara signifikan dalam memecahkan masalah-masalah mendasar seperti sanitasi. Dengan aksi nyata yang dilakukan bersama Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, ia mengajak kita semua untuk peduli terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Penyerahan septik tank pertama di Kelurahan Kayu Putih adalah awal dari langkah panjang yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni. Ini bukan hanya soal donasi, tetapi lebih kepada membangun kesadaran bersama bahwa kebersihan dan kesehatan adalah tanggung jawab kita semua.

Kolaborasi antara Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dengan pemerintah setempat, seperti Lurah Tuti Sugihastuti dan tim dari Puskesmas yang dipimpin oleh dr. Titta, menunjukkan betapa pentingnya kerja sama dalam menyelesaikan masalah sanitasi di tingkat masyarakat.

Eddy Wijaya dan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa terus menjadi inspirasi dalam aksi sosial, membuktikan bahwa dengan visi, kemauan, dan kerja keras, setiap orang bisa membuat perbedaan besar bagi masyarakat sekitar. Program ini memberikan harapan bahwa melalui langkah-langkah konkret, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih sehat bagi generasi yang akan datang.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Bantu Sanitasi Layak untuk Warga Kayu Putih

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa Bantu Sanitasi Layak untuk Warga Kayu Putih

Jakarta – Eddy Wijaya, Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, terus menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kali ini, yayasan yang dipimpinnya berkolaborasi dengan Kelurahan Kayu Putih untuk mendukung program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kecamatan Pulo Gadung, RT 04/RW 11, khususnya di rumah Pak Hartono.

Pak Hartono, seorang petugas PPSU Kelurahan Kayu Putih, tinggal bersama dua keluarga di rumahnya yang terdiri dari dua lantai. Di lantai satu tinggal Pak Hartono bersama keluarganya, sementara lantai dua ditempati oleh keluarga adik iparnya. Seperti banyak rumah di RW 11, rumah Pak Hartono belum memiliki fasilitas STBM yang memadai. Program ini menunjukkan sinergi antara pemerintah setempat, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa dan pihak Kelurahan Kayu Putih.

Pembangunan STBM di rumah Pak Hartono dimulai pada Jumat, 27 September, dan direncanakan berlangsung selama dua hingga tiga hari. Program ini menunjukkan sinergi antara yayasan dengan pemerintah setempat, di mana Yayasan Wijaya Peduli Bangsa menyediakan material, sementara tenaga kerja diberikan oleh pihak Kelurahan Kayu Putih.

Menurut data, terdapat sekitar 15 rumah di RW 11 yang masih membutuhkan fasilitas STBM. Di RW 09, jumlah rumah tanpa fasilitas STBM bahkan lebih banyak, diperkirakan mencapai sekitar 100 KK. Tantangan ini semakin besar mengingat belum adanya anggaran resmi dari pemerintah untuk pembangunan fisik STBM, sehingga kolaborasi dengan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa menjadi sangat penting.

Lurah Kayu Putih, Ibu Tuti Sugihastuti bersama dengan Wakil Camat Pulo Gadung, Bpk. Agus Purwanto dan Ketua RT04/011, Sugiharto turut mendukung inisiatif ini. Mereka berharap kolaborasi semacam ini bisa terus berlanjut, terutama untuk membantu warga yang belum memiliki akses sanitasi yang layak.

Menyambangi Bayi Kembar 5 di Indramayu

Menyambangi Bayi Kembar 5 di Indramayu

Jakarta – Di sebuah desa Bodas di Indramayu, Jawa Barat, sebuah kisah luar biasa terjadi. Pada 7 Juli 2024, keluarga Nuraeni dan Warsilah menyambut kelahiran lima bayi kembar yang sehat. Kelahiran bayi kembar lima ini bukan hanya peristiwa langka, tetapi juga yang pertama kali terjadi di daerah tersebut. Kegembiraan menyelimuti keluarga dan masyarakat, menjadikan mereka simbol keajaiban dan harapan bagi semua.

Namun di balik kebahagiaan ini, muncul tantangan besar bagi keluarga. Meningkatnya kebutuhan akan susu dan popok sekali pakai menjadi beban yang cukup berat bagi orang tua bayi kembar lima tersebut. Menyadari hal ini, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa di bawah kepemimpinan Eddy Wijaya tidak tinggal diam. Mereka dengan cepat bergerak, mengulurkan tangan untuk membantu meringankan beban keluarga.

Eddy Wijaya mengirimkan perwakilan daerah untuk mengunjungi langsung kediaman keluarga Nuraeni dan Warsilah. Bantuan berupa susu dan popok sekali pakai disampaikan dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan harian bayi-bayi tersebut. Bagi Eddy Wijaya, bantuan ini bukan hanya soal materi, tetapi juga bentuk nyata dari kepedulian dan gotong royong yang menjadi landasan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa.

Tindakan ini menunjukkan bahwa di tengah-tengah tantangan hidup, selalu ada harapan yang bisa diandalkan. Peran masyarakat, termasuk organisasi sosial seperti Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, sangatlah penting dalam menciptakan dampak positif di kehidupan mereka yang membutuhkan. Melalui bantuan ini, yayasan berharap dapat menginspirasi orang lain untuk saling membantu, apalagi di saat-saat sulit seperti ini.

Kisah kelahiran bayi kembar lima ini bukan hanya tentang keajaiban, tetapi juga tentang kekuatan cinta dan kebersamaan. Ketika kita semua bersatu untuk menolong sesama, kita menciptakan dunia yang lebih baik. Melalui tindakan sederhana namun penuh makna ini, Yayasan Wijaya Peduli Bangsa menunjukkan bahwa setiap orang bisa menjadi bagian dari perubahan positif.

Semoga bantuan ini menjadi awal dari lebih banyak kebaikan yang terus mengalir, memberikan harapan dan kekuatan bagi keluarga Nuraeni dan Warsilah, serta bagi kita semua yang menyaksikan kebesaran hati dalam aksi nyata.