Jakarta – Kaum disabilitas dengan semangat luar biasa terus berupaya untuk mandiri dan berkarya. Pada sebuah kesempatan yang berharga, mereka berkumpul bersama Ibu Umi Aci (Fatimah Asri Mutmalnnah) dan Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, Eddy Wijaya di Taman Mini Indonesia Indah untuk berwisata sekaligus mendapatkan motivasi. Pertemuan ini bukan hanya sekadar rekreasi, tetapi juga momen penting untuk menikmati setiap anjungan yang ada di taman tersebut, yang menggambarkan keragaman budaya Indonesia.
Selama kunjungan, kaum disabilitas berharap agar masyarakat dapat melihat mereka dengan pandangan yang lebih inklusif dan positif. Kaum disabilitas yang tergabung dengan HWDI (Humpunan Wanita Disabilitas Indonesia) ini ingin menunjukkan bahwa meskipun memiliki keterbatasan, mereka mampu melakukan berbagai aktivitas seperti orang lain pada umumnya. Di Rembang, Jawa Tengah, mereka menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dengan membuat batik, sebuah usaha yang membantu perekonomian keluarga mereka.
Proses membatik dan menjahit menjadi salah satu cara bagi kaum disabilitas untuk menopang kehidupan mereka. Dengan keahlian yang dimiliki, mereka terus berkarya dan berkontribusi terhadap perekonomian keluarga serta masyarakat sekitar. Mereka membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya dan mandiri. Salah satunya adalah Suwarni yang sangat ahli dalam hal membatik. Ada juga Inayah yang merupakan penjahit dan membuka usaha madu. Selain itu, ada Sri Rubiati dan Wardah yang piawai dalam menjahit.
Yayasan Wijaya Peduli Bangsa, melalui Ketua Umumnya, Eddy Wijaya, memberikan dukungan yang sangat berarti bagi kaum disabilitas ini. Bantuan yang diberikan memungkinkan mereka menjalankan usaha dengan lebih maksimal, menciptakan peluang untuk lebih banyak berkarya dan menghasilkan produk-produk berkualitas. Dukungan ini juga menjadi simbol kepedulian dan inklusivitas, menguatkan semangat kaum disabilitas untuk terus berjuang dan berkarya.
Kisah kaum disabilitas ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Mereka menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat dan dukungan yang tepat, keterbatasan bukanlah hambatan untuk mencapai kemandirian dan keberhasilan. Semoga cerita ini dapat membuka mata masyarakat akan potensi luar biasa yang dimiliki oleh kaum disabilitas dan mendorong lebih banyak pihak untuk memberikan dukungan dan kesempatan yang setara.